Kamis, 18 Maret 2021

Menyongsong bulan Suci Ramadhan dengan suka cita


oleh : Kusnadin

Program Jum'at Berkah, Edisi jum'at 19 Maret 2021. Program ini tetap berjalan, walaupun pandemi covid-19 melanda daerah, bangsa dan dunia. Kegiatan ini selalu terlaksana dan semua warga sekolah yang muslin mengikutinya. Adapun warga sekolah yang mengikuti kegiatan meliputi pendidik dan tenaga kependidikan, baik laki-laki maupun yang perempuan. kegiatan berlangsung di mushala SMPN 3 lingsar dan dipandu oleh pembina imtaq bapak Lalu Sultanudin, S.Ag.

Adapun susunan acara yang biasa kami lalui yaitu pembukaan, sambutan kepala sekolah, pembacaan surat yaasin, dan pengajian umum. Penyampaian pengajian umum biasanya disampaikan oleh bapak Ust. H. Abidin, SS. Materi yang menjadi bahan diskusi beragam, mulai dari bersuci, shalat, tajwuid dan lain sebagainya. Sedangkan pada edisi jum'at kali ini mengangkat tema menyongsong bulan suci Ramadhan.

Jum'at berkah, edisi 6 Sya'ban 1442 H yang dipandu oleh pembinan Imtaq, mulai dari pembukan dan pembacaan surah yaasin. Bapak Kepala sekolah dalam sambutannya, mengajak untuk selalu meningkatkan iman dan taqwa, karena sebaik-baiknya bekal adalah taqwa. beliua juga memberikan pesan untuk menyambut bulan Ramadhan dengan suka cita. Selaia itu beliau menyampaikan untuk tetap semangat bekerja walaupun bulan Ramadhan dan sedang berpuasa. Hal lain yang beliau sampaikan kita harus melawan godaan iblis dan setan, baik yang tersebunyi maupun setan yang nyata.

Tiga tingkatan puasa

Dalam penyampaikan pengajian umum dengan tema menyongsong bulan suci Ramadhan. Bapak Ust. H. Abidin menyampaikan ada tiga tingatan orang berpuasa. Adapun tiga tingatan tersebut yaitu, pertama puasanya orang awam, puasa khusus dan puasa sangat khusus. Puasa orang awam yaitu puasa sebagaimana yang telah dilaksanakan oleh orang muslin pada umumnya. Pada puasa ini orang masih hanya sebatas pada hanya menahan lapar dan haus dari terbit fajar sampai terbenam matarahari. Dan menahan atau menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa secara syariat.

Tingkatan puasa yang kedua yaitu puasa khusus. Puasa Khusus maksdunya yaitu selain menahan lapar, haus dan hal-hal yang membatalkan puasa secara syariat, juga menahan anggota badannya. Menjaga anggota badan meliputi, menjaga pandangan, pendengaran, kaki, tangan dan seluruh anggota badan. Menahan mulut untuk berkata kota atau membicarakan orang lain. Menjaga mata dari pandangan yang dapat menimbulkan syahwat, serta memeliha telinga dari mendengarkan hal-hal yang haram. Puasa khusus ini merupakan puasanya orang-orang shaleh.

Dan tingkatan puasa yang ketiga yaitu puasa sangat atau super khusus. Puasa super khusus merupakan puasa yang paling tinggi tingkatnya, karena selaian menahan lapar, haus dan anggota tubuh dari perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Namun juga menjaga hati untuk selalu mengingat Allah SWT dan menahan diri untuk mengurangi atau tidak memikirkan hal duniawi. Standar batalnya puasa bagi mereka sangat tinggi, yaitu apabila terbersit di dalam hati dan pikirannya tentang selain Allah, seperti cenderung memikirkan harta dan kekayaan dunia.

Sambutlah Ramadhan

Dalam mengakhiri penyampaiannya, Ust H. Abidin mengajak untuk belajar, berusaha dan mencoba untuk mencapai tingkatan puasa kedua dan ketiga. Yaitu puasa khusus dengan menahan seluruh anggota tubuh dari segala perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa. Dan puasa super khusus yaitu menjaga hari untuk selalu beriman, mengingat Allah SWT serta menjaga hati untuk mengurangi memikirkan dunia. Semoga kita diberikan hidayah untuk itu amin.

Marilah kita menyongsong bulan penuh rahmat dan ampunan. Sambutlah bulan penuh rahmat dan ampunan dengan suka cita. Bulan yang selalu dinanti dan ditunggu, bulan yang lebih baik dari seribu bulan. semoga kita sampai pada bulan tersebut yang tinggal duapuluh tiga atau duapuluh empat hari lagi. amiiinn

Rabu, 17 Maret 2021

Jumantara

 


oleh : Kusnadin

Selamat pagi sahabat Cakrawala Blogger Guru Nasional, jumpa lagi pada Kamis Menulis edisi 18 Maret 2021, dengan tema "Jumantara". semangaaaat

Jumantara merupakan kosa kata dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), namun sangat jarang kita mendengarnya. Menurut KBBI, jumantara merupakan awang-awang; langit; udara, dan saya baru mengetahui hari ini dari KBBI. Semuanya berkat mengikuti grup Cakrawala Blogger Guru Nasional yang selalu memberikan tema-tema yang menantang pada setiap edisi KamisMenulis.

Jumantara di smpn 3 lingsar pagi hari ini begitu bersahabat untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Smpn 3 Lingsar terletak di daerah pertanian, dan banyak sawah ynag mengelilinginya. Suasana alam ini memberikan semangat melakukan aktivitas dengan penuh gairah. Salah satunya menyelesaikan tantangan menulis pada program Kamis menulis dari dari sahabat lage. Ruang angkasa Lombok, khususnya di sekitar Smpn 3 lingsar begitu cerah dengan pancaran sinar mentari yang sangat terang. Suasana ini semakin indah, karena banyak sawah yang mengelilingi dengan tamanan padi yang mulai menguking. Pohon-pohon hijau yang memancarkan warna yang indah, semakin indah lagi dengan suara burung yang saling bersahutan.

Menikmati udara sejuk

Suasana semakin terasa nikmat dengan udara yang sangat sejuk, karena kondisi alam masih alami. Udaranya sangat sejuk, karena selain letaknya ditengah persawahan juga sangat dekat dengan bukit dan perkebunan. Pada salah satu bukit yang terletak di sebelah utara sekolah sedang berlangsung proyek pembangunan bendungan. Bendungan tersebut merupakan proyek pembangunan nasional yang akan mengairi perswahan di wilayah lombok barat bahkan sampai wilayah lombok tengah.

Pada pagi hari ini selain awang-awang yang cerah, udaya yang sejuk, langit juga begitu terang. Langit menampakkan warna aslinya tanpa ada awan yang menutupinya, dan burung-burung bernyanyi menari d atas pepohonan. Suasana yang begitu indah, jumantara hari ini sangat bersahabat. Keadaan alam ini tidak menjamin suasana hati dan kesehatan bagi manusia, karena masih ada teman atau sahabat yang kurang sehat. Apalagi kondisi masih dalam suasana Covid-19 yang melanda negara kita termasuk di daerah kami.

Kita hanya bisa berdoa dan berharap, semoga jumantara yang indah pagi ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua. Semoga suasaa langit, udara dan awang-awang pagi memberikan semangat untuk bekerja sepenuh hati. Manjadi obat untuk menyembuhkan penyakit bagi orang-orang yang sedang sakit. amiinn




Rabu, 10 Maret 2021

Aku dan Kamu menjadi Kita, yang menanti Dia


oleh : Kusnadin

Selamat pagi sahabat Cakrawala Blogger Guru Nasional, jumpa lagi pada Kamis Menulis edisi 11 Maret 2021, dengan tema "aku kamu dan dia". Meskin hari libur, tapi mencoba untuk tetap mengikuti sahabat2 yang luar biasa dan berusaha untuk tetap belajar. 

Aku dan kamu berasal dari daerah dan suku yang berbeda. Aku terlahir dari suku Mbojo di Daerah Bima, tepat di Desa Rite kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Sedangkan kamu berasal dari Lombok Barat dengan suku Sasak. Kamu merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dan aku anak pertama dari empat bersaudara juga. Aku dan kamu memiliki perbedaan umur yang cukup jauh yaitu aku lahir pada tahun 1984 dan kamu lahir tahun 1990. Namun semua perbedaan itu tidak menajdi penghalang untuk saling mengenal.

Aku dan Kamu saling mengetahui sekitar september atau oktober 2009 walaupun hanya sekedar tau nama. Karena aku bekerja sebagai tenaga admistrasi di tempat kamu kuliah. Sejak saat itu semua biasa saja antara aku dan kamu, namun menjadi luar biasa ketika kamu akan mengakhiri studimu. Itu terjadi sekitar bulan september atau oktober juga namun tahun yang berbeda yaitu tahun 2012. Aku dan kamu mulai saling mengenal lebih jauh, aku tahu rumahmu dan kamupun tahu tempat tinggalku. Seiring berjalannya waktu aku dan kamu semakin dekat, aku perkenalkan kamu dengan keluargaku dan aku juga memperkenalkanku pada keluargamu. Sampai pada akhirnya, Ahad 19 Mei 2013 aku dan kamu menjadi kita, dalam satu ikatan pernikahan

Sejak saat itu kita menjalankan semua skenario yang telah di tentukan oleh sang sutradara kehidupan. Suka dan duka, senang dan susah datang silih berganti, tetapi aku dan kamu yang telah menajdi kita tetap bersatu sampai hari ini. Meskipun demikian ada doa yang selalu kita panjatkan dan haraparan yang kita nantikan. Kita merindukan dia yang menjadi buah dari cinta aku dan kumu. Waktu terus berjalan, semua usaha telah kita coba baik itu secara medis maupun nonmedis, namun belum juga ada tanda-tanda kehadiran dia. Tahun terus berganti dari 2013, 2014, 2015, 2016, dan waktu terasa sangat cepat berlalu. Namun kita tetap berusaha dan meyakini bahwa dia pasti akan hadir di antara kita.

Anak yang menjadi dambaan

Sampai akhirnya Allah SWT mengabulkan doa dan harapan kita, Januari 2017 dokter mengatakan selamat dan jaga kesehatan ibu dan calon bayinya. Kabar tersebut membuah kami sangat bahagia, namun kami tetep saja memiliki rasa ragu dan takut. Rasa itu mungkin karena telah lama menantikan dia, kini ada tanda akan kehadirannya di antara kami. Bulan terus berlalu, dan waktu kelahiran dia yang menjadi dambaan semakin dekat. Persiapan untuk menyambutnya mulai kami lakukan, mulai pakain bayi, tempat mandi, kasur bayi dan lain sebagainya. Hingga akhirnya kami mendengarkan tangisan pertamanya, sabtu 2 September 2017 pukul 17.00 wita yang bernama Ahmad Kinza Khairil Hanif.

Kini dia berumur 3.5 tahun dan sudah menajdi abang dari Ahmad Delvin Khairan Hanif yang lahir 20 maret 2020. Dia sudah memiliki adik, adiknya yang lahir pada saat awal mulai mewabahnya pandemi covid-19. Saat ini dia dan adiknya menjadi pelengkap kebahagiaan keluarga kami yang sudah menjadi mereke. Mereka yang akan menjadi penerus cerita kelurga kami dan semoga menajdi anak yang shaleh, bermanfaat buat sesama dan alam sekitar. ammiiin



Senin, 08 Maret 2021

Mengenal Akun Pembelajaran dengan domain belajar.id




oleh : Kusnadin

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Akun Pembelajaran uang merupakan akun elektronik dengan domain belajar.id. untuk itu tidak ada kata terlambat untuk Mengenal Akun Pembelajaran dengan domain belajar.id. Adapun yang dapat menggunakan akun tersebut yiatu peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan sebagai akun untuk mengakses aplikasi pembelajaran berbasis elektronik.

Peserta didik yang mendapatkan akun pembelajaran pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Program Paket A kelas lima dan kelas enam. Pada jenjang Sekolah Menengah Pertmana (SMP) dan Program Paket B kelas tujuh sampai dengan kelas Sembilan. Dan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Program Paket C kelas sepuluh sampai dengan kelas duabelas. Demikian juga pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas sepuluh sampai dengan kelas duabelas, sedangkan Sekolah Luar Biasa (SLB) kelas 5 sampai dengan kelas 12. Untuk pendidik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dan tenaga kependidikan yang meliputi kepala satuan pendidikan dan operator.

Manfaat Akun Pembelajaran

Mengaktifkan atau menggunakan akun pembelajaran memiliki manfaat antara lain. Pertama setiap pemilik mendapatkan akses ke layanan pendukung pembelajaran dalam (GSE) G Suite for Education secara otomatis. Kedua, pembuatan dan penggunaan Akun pembelajaran bebas biaya, dan kita hanya menggunakannya saja. Ketiga, penggunaan layanan pendukung pembelajaran dalam G Suite for Education bebas biaya. Keempat, sistem Google mampu mengelola puluhan juta akun sekaligus dengan keamanan tingkat tinggi.

Kelima, untuk mengakses layanan lain milik Kemdikbud, serta berbagai layanan pembelajaran lainnya di luar ekosistem Google dapat menggunakan akun pembelajaran. Adapun layanan GSE antara lain Google Drive, Meet, Classroon dan masih ada lagi yang lainnya dan pemilik Akun dapat memanfaatknya. Semua layanan tersebut dapat menggunakan secara langsung dan gratis dengan menggunakan Akun pembelajaran

Cara Aktivasi Akun

Adapun cara mengakses dan mengaktifkan Akun Pembelajaran ialah: Pertama, operator satuan pendidikan masuk ke laman pd.data.kemdikbud.go.id, dan login dengan menggunakan dapodik. Kedua, setelah masuk laman tersebut, operator satuan pendidikan memilih tombol "Unduh Akun" untuk mengunduh dokumen Comma Separated Values (CSV) yang berisi daftar nama akun (user ID) dan akses masuk akun (password) di satuan pendidikan yang bersangkutan.

Ketiga, operator satuan pendidikan mendistribusikan  tersebut kepada setiap pengguna  di satuan pendidikan yang bersangkutan. Pengguna tersebut meliputi pendidik, peserta didi kelas tujuh sampai kelas sembilan dan tenaga kependidikan. Keempat, untuk mengaktifkan , pengguna menggunakan user ID dan password untuk login di laman mail.google.com; Kelima, pengguna menyetujui syarat dan ketentuan penggunaan  serta mengganti password Akun Pembelajaran.

Segera Aktifkan Akun pembelajaran

Perlu diketahui, bahwa Akun Pembelajaran akan menjadi salah satu jalur komunikasi resmi Kemdikbud ke peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Untuk mengakses aplikasi-aplikasi resmi Kemendikbud harus menggunakan Akun Pembelajaran.

Pemiliki Akun pembelajaran harus segera mengaktifkan dan memanfaatkannya, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Untuk memanfaatkannya, bisa berdiskudi melalui komunitas, atau tutorial. Karena Akun pembelajaran apabila pemiliki tidak mengaktifkan sampai 30 Juni 2021 akan nonaktif secara otomatis.

Untuk itu Mengenal Akun Pembelajaran bagi Pendidik, Tenaga kependidikan dan peserta didik yang sudah mendapatkan Akun pembelajaran segera mengaktifkan. Sebab, selain dapat digunakan untuk pembelajaran, melalui Aku pembelajaran tersebut mengakses aplikasi-aplikasi resmi Kemendikbud.

Menikmati Hari Bersama Keluarga tercinta

oleh : Kusnadin

Pada hari Minggu, 7 Februari 2021 saya bersama istri dan dua jagoan Kinza dan Delvin berkunjung kerumah nenek. sekaligus untuk berkumpul menikmati hari bersama keluarga tercinta di tempat yang penuh sejarah. Kegiatan berkumpul seperti ini rutin kami lakukan minimal satu kali dalam sebulan, namun pada kali ini lebih dari satu bulan. Sehingga hail ini membuat jagoan kecil saya si Delvin yang baru berumur 11 bulan merasa takut dengan anggota keluraga yang lain. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, karena nenek memberikan beberapa mainan sehingga ia senang dan ikut bermain bersama. Dan merekapun bermain bersama hingga sampai waktu pulang kerumah masing-masing.

Setiap kali berkumpul sepeerti itu, yang wajib kami lakukan adalah makan bersama-sama. Makanan yang kami nikmati biasa-biasa saja nasi bersama sayur bening, dan ikan goreng, atau nasi bersama sayur, dan tahu atau tempe. Namun menjadi lebih nikmat dan menyenangkan ketika kami menikamtinya secara bersama-sama. Sehingga, ada dari salah satu anggota keluarga menyatakan bahwa, apapun makanannya di sini terasa sangat enak. 

Selain itu kami biasa membuat berbagai jenis makanan tambahan, atau camilan untuk menemani sambil bercerita aktivitas masing-masing. Makanan itu biasa, gorengan, rujak, es dan lain sebagainya. Selain membuatnya sendiri dengan bahan yang sudah persiapkan dan di bawa dari rumah masing-masing. Kadang-kadang kami memesan secara melalui grap atau gojek, dan yang menjadi keseruannya ketika pesanan datang tidak ada yang mau keluarkan uang sehingga membuat panik yang pesan. semua itu menjadi keseruan dan candaan yang membuat kami rindu untuk berkumpul kembali.

Bermain bersama-sama

Setiap kali ingin berkumpul menikmati hari bersama keluarga tercinta di tempat yang penuh sejarah. Kami selalu mengatur rencana, kapan, dimana dan apa yang akan dinikmati ketika bertemu. Kami biasa berkumpul pada awal bulan bersamaan dengan pertemuan rutin keluarga Ambalawi yang ada di Mataram. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin setiap bulan untuk menjalin silaturrahin kelurga dari Kecamatan Ambalawi - Bima yang berdomisili di Mataram. Tempat untuk pertemuan yaitu di rumah anggota secara giliran sesuai jadwal yang disusun oleh pengurus.

Setelah acara itulaha kami biasa melanjutkan berkumpul di rumah kami, di Akasia III no.15 Karang Jangkong. Tempat ini merupakan titik berkumpul karena di sini kami berasal, belajar dan tumbuh sampai akhirnya kami memiliki tempat tinggal masing-masing. Di sini tempat kami berkumpul melepas rindu, bermusyawarah, atau merencakan sesuatu.

Pada sisi yang lain anak-anak menikmati pertemuannya dengan gaya dan cara mereka. Mereka yang biasa berkumpul bersama kami, sebanyak enam orang. Dira (11), Fais (8), Alif (4), Kinza (3,5), Delvin 11 bulan dan Aza 4 bulan. Jika sudah bermain bersama pasti ribut, bukan anak-anak jika tidak ribut. Entah itu disebabkan saling merebut mainan, rebutan makanan, dan lain sebagainya, namun semua itu tidak berlangsung lama. 

Seperti anak pada umumnya, mereka bercanda sambil berlarian, saling mengejar satu sama lainnya. Selain itu mereka ada kalanya mereke duduk sambil bermain dengan seriusnya. Namun ada juga yang meminta untuk bermain HP, atau meminta untuk membelikan makanan kesukaannya. Dan macam-macam tingkah aneh anak pada umumnya, tapi semua itu menjadi kebahagian bagi mereka bisa bermain bersama.  Karena itu mereka selalu merindukan untuk berkumpul apabila lama tidak bertemu, terutama selama pandemi covid membuat kami terkadang ragu untuk melepas kangen.

Bersama-sama itu Indah

Setiap kali berkumpul menikmati hari bersama keluarga tercinta di tempat yang penuh sejarah. Anak-anak kami selalu mengajaknya untuk makan bersaman dan kadang-kadang mereka juga tidur siang bersama. Ketika waktu makan tiba mereka ikut makan bersama dan nenek mengajak mereka berlomba siapa yang lebih dulu habis makanannya. Yang menjadi perhatia saat makan, anak saya bernama Kinza. Karena ia kuat makan, suap nasi sendiri dengan lauk kesukaan kecap dan kelur goreng. Berbeda dengan Alif yang susah sekali untuk makan, Begitu juga dengan Dira dan Fais yang harus dipaksa untuk sekedar makan.

Setelah selesaikan makan, mereka melanjutkan kembali aktivitas bermainnya. Namun pada hari itu nenek mengajak mereka untuk tidur siang, dan mereka tidak ada satupun yang mau tidur. Sampai-sampai nenek berjanji akan memberikan hadiah kepada siapa yang tidur lebih dulu. Namun mereka lebih memilih salingga mengganggu supaya tidak tidur, hal itu sampai hingga tiba waktu ashar.

Jika sadah tiba waktu ashar mereka mulai bermaik mendekati keran air, supaya nenek menyurh mereka untuk mandi. Dan merekapun mendapatkan perintah untuk mandi, dengan cekapatan mereka membuka pakaian dan berlari sambil bermain air. Ketika mereka sudah seperti itu, sangat sulit untuk menyuruh berhenti jika tidak dipaksa.

Ketika mereka sudah selesai mandi dan memakai pakaiannya, mereka mulai terlihat kelelahan dan mengantuk. Itu bertanda waktu untuk berpisah dan kembali kerumah masing-masing telah tiba. Dan kamipun berangkat menuju rumah masing-masing dengan arah yang berbeda-beda. Semoga Allah SWT selalu memberikan kita kesehatan untuk berjumpa kembali pada waktu dan bulan yang akan datang. Ammiiinn!

Rabu, 03 Maret 2021

Melawan ketidaktahuan dengan Mencoba, dan Belajar

 Melawan ketidaktahuan dengan Mencoba dan Belajar

oleh : Kusnadin



Selamat pagi sahabat Lage, jumpa lagi bersama Kamis Menulis edisi 4 Maret 2021, dengan tema "menceritakan tentang hambatan yang pernah dialami dan bagamana upaya mengatasinya"

Awalnya ingin mengungkapkan ide, gagasan dan konsep melalui tulisan, namun tidak memiliki keberanian untuk mencoba, dan tidak mempunyai pengatahuan untuk melakukannya. Selain itu kurang memahami harus menulis apa dan caranya bagaimana juga menjadi hambatan untuk memulainya. Sangat berat dan sangat sulit bagi sayay untuk melawan ketidaktahuan tersebut.

Pada tahun 2016/ 2017, ketika masih di SMPN Satu Atap 1 Batukliang Lombok Tengah. Bapak kepala mengajak untuk mencoba menulis apapun yang ada dalam pikiran walaupun beberapa paragraf. Waktu itu langsung action dengan menulis biografis secara singkat, hal itu membuat Kepala sekolah senang dan memberikan motivasi. Karena beliau merasa sudah mampu memberi dorongan untuk memulainya dari hal-hal yang sederhana. Seiring berjalannya waktu, dan tugas tambahan sebagai operator sekolah yang mendesak, kegiatan belajar menulispun berhenti dengan sendirinya.

Hingga pada akhirnya, pindah tugas ke Kabupaten Lombok barat belajar menulis pada Blog tidak terwujud. Setelah pindah ke tempat yang baru yaitu SMP Negeri 3 Lingsar, keinginan untuk menulis ide, gagasan dan pendapat masih ada. Namun kurangnya pengetahuan tentang menulis dan blog menjadi hambatan dan penghalang. Padahal di sekolah baru ini, ada seorang teman yang terbiasa menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku. Namun masih merasa canggung, dan masih ada rasa malu untuk bertanya dan memulainya.

Mencoba Menyesuaikan Diri

Seiring berjalannya waktu, mulai merasa akrab dengan teman-teman yang seumuran dan memiliki pandangan sama dalam pendidikan. Salah satunya adalah teman yang hobi menulis, dan sudah menerbitkan beberapa buku, serta sedang merencanakan untuk menerbitkan buku selanjutnnya yang berjudul "Pahlawan Literasi". Namun saya belum juga mempunyai keberanian untuk mencoba bertanya bagaimana cara menulis, apalagi untuk mencoba melakukannnya.

Sampai akhirnya teman itu membagikan link grup whatsApp Cakrawala Blogger Guru, dan saya mencoba memberanikan diri untuk bergabung dalam grup tersebut. Bermodalkan grup dan cat-cat pada grup tersebut saya mulai bertanya-tanya pada teman tersebut, dan saya melakukannya beberapa kali untuk mencari cerita, pengalaman orang-orang untuk memulai menulis. Teman tersebut selalau membagikan cerita yang memotivasi saya, teman tersebuat merupakan sahabat kita semua yaitu mas Sudomo, S.Pt.

Membaca beberapa cat dalam grup whatsApp, mendengarkan cerita pengalaman dari sahabat kita pak Sudomo, akhirnya saya mencoba melawan ketidaktahuan saya. Yaitu melawan atau mengatasi ketidakberanian mencoba, tidak adanya pengetahuan, serta rasa malu untuk bertanya. Dengan cara meyakinkan diri saya bahwa semua orang mempunyai kemampuan dan potensi untuk melakukan semua hal termasuk menulis.

Melawan Ketidaktahuan

Mengatasi ketidakberanian untuk mencoba, tentu saja dengan cara saya harus memberani mencobanya. Dan pada kamis menulis edisi 11 Februari 2021 yang mengangkat tema terima, sadari perbaiki itu merupakan tulisan saya yang pertama. Karena ini pengalaman pertama, banyak hal terbayang dalam pikiran saya bagaimana tanggapan anggota grup, apa komentar, dan lain sebagainya. Namun yang saya dapatkan sungguh luar biasa, tanggapan memberikan semangat dan motivasi untuk terus mencoba. Ditambah lagi dengan sahabat saya selalu memberikan motivasi untuk terus mencoba menulikan apapun.

Selain menjaga untuk tetap konsiten mencoba untuk menulis, saya juga mempelajari penggunaan kalimat pasif, kalimat aktif, kata-kata transitif. Saya terus berusaha menambah pengetahuan dengan diskusi bersama pak sudomo dan membaca cat-cat dalam grup whatsApp, tentang penggunaan tanda hubung dan lain-lainnya. Selanjutnya, saya terus mencoba secara berulang-ulang untuk menulis, walaupun tulisannya begitu-begitu saja gaya dan isinya. Karena berdasarkan pengalaman yang saya dengar bahwa untuk menulis itu membutuhkan konsistensi, dan saat inipun saya melakukannya. Walaupun isinya hanya cerita pengalaman mengikuti grup WhatsApp akrawala Blogger Guru.

Maka marilah kita melawan ketidaktahuan kita dengan cara harus mempunyai keyakinan untuk berani mencoba, jangan pernah berhenti untuk belajar dan lakukan terus berulang-ulang. Ingatlah bahwa belajar itu sepanjang masa, dan jangan putus asa untuk tetap melakukan hal-hal yang baik secara berulang termasuk menulis.

baca juga Membaca yang Tersurat Maupun Tersirat dalam kehidupan

Senin, 01 Maret 2021

Memberi contoh atau Menjadi Contoh


Memberi contoh atau Menjadi Contoh

oleh : Kusnadin

Kehidupan pada era digital sekarang ini membutuhkan orang yang menjadi atau memberi contoh, karena kemajuan teknologi membuat orang disekitar lebih banyak belajar dari media sosial. Semua orang bisa menjadi maupun memberikan contoh pada orang lain, karena setiap orang memiliki cara berfikir dan berprilaku yang berbeda. Demikian juga orang-orang di sekitar membutuhkan orang yang menjadi contoh atau memberikan contoh dalam kahidupan di eradigital. Sehingga, sangat memerlukan orang-orang menjadi contoh atau memberi contoh, untuk menjalani kehidupan sesuai dengan atauran maupun norma-norma dalam masyarakat.

Untuk menjalakani proses kehidupan sesuai dengan norma dalam masyarakat, perlu menjadi contoh atau memberi contoh yang sesuai aturan maupun yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Orang tua bisa memberikan contoh kepada anak-anak, seperti apa bisa mereka lakukan dan yang tidak boleh mereka kerjakan. Selain itu orang tua juga dapat menjadi contoh bagaimana berkata-kata yang baik dan sopan. Orang Tua juga bisa menjadi contoh bagaimana bersikap terhadap yang orang sebaya maupun orang lebih tua.

Trik Memberi contoh atau Menjadi contoh

Demikian juga dengan para guru dan pemimpin-pemimpin pada suatu perusahaan. Guru bisa memceri contoh dengan menceritakan kisah-kisah yang para nabi, kisah para pahlawan maupun orang-orang yang menjadi panutan. Selain itu guru bisa memberi contoh dengan menyampaikan kisah-kisah sukses guru-guru berprestasi atau siswa-siswa yang berprestasi. Seorang pemimpin memberi contoh dengan menceritakan kisah sukses pimpinan atau menejer dalam sebuah perusahaan.

Selain memberikan contoh kita juga bisa menjadi untuk orang-orang di sekitar kita, sebab menjadi contoh lebih baik daripada memberikan contoh melalui kisah atau cerita sukses orang lain. Supaya dapat menjadi contoh kita harus memiliki sikap yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku, selain itu kesesuaian antara kata-kata dan perbuatan juga mempengaruhi kita untuk menjadi contoh. Selanjutnya agar menjadi contoh kita harus melaksanakan terlebih dahulu, sebelum menyampaikan kepada orang lain.

baca juga https://kusgurusmp3lingsar.blogspot.com/2021/02/bukan-takut-tapi-segan.html

Jadilah contoh jangan beri contoh

Orang tua melaksanakan shalat lebih awal supaya menjadi contoh bagi istri dan anak-anaknya. Guru harus berpakain rapi agar menjadi contoh bagi anak-anak didiknya, selain itu guru harus tetap belajar sehingga menjadi contoh bagi peserta didiknya untuk terus belajar. Pemimpin hadir lebih awal agar menjadi contoh bagi bawahannya, disamping itu harus memberikan perlindungan bagi orang-orang dipimpinya. Semua orang dapat menjadi contoh, asalkan dia mampu menyatukan ucapan dan perbuatannya, menjaga diri dari perbuatan yang melanggar aturan dan norma yang berlaku dalam kehidupan.

Dalam memberikan contoh maupun menjadi contoh, pasti memiliki kendala dan tantangan. Namun bukan hidup namanya jika tidak mengandung tantangan dan kendala. Saat memberikan contoh petani sukses orang mengatakan dia aja belum sukses. Dan ketika menceritakan sejarah guru berprestasi orang berkata dia saja tidak berprestasi. Hal yang serupa juga akan terjadi ketika kita menajdi contoh, maka orang-orang akan mengatakan sudahkan anda melakukanya.

Memberi contoh dalam kehidupan ini lebih kepada menyampaikan pendapat atau kisah, sedangkan menjadi contoh menuntut kita untuk melakukan lebih dahulu sebelum kita menyampaiaknnya. Menjadi contoh mengkin lebih dekat maknanya dengan teladan. Teladan merupakan sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh (tentang perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya).

Untuk itu, marilah kita lebih banyak menjadi contoh bagi orang-orang di sekitar dari pada memberi contoh. Pada era sekrang ini sangat memerlukan orang yang menjadi contoh atau teladan dalam proses kehidupan yang serba instan. Sebab pola pikir orang-orang saat ini semua ingin yang cepat dengan hasil maksimal, selain itu orang sekarang menginginkan jawaban dari semua pertanyaannya, dan jawaban paling tepat adalah menajdi contoh.

Mengapa Kurikulum perlu berubah

Kusnadin Kurikulum merupakan s eperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebaga...