Program Jum'at Berkah, Edisi jum'at 19 Maret 2021. Program ini tetap berjalan, walaupun pandemi covid-19 melanda daerah, bangsa dan dunia. Kegiatan ini selalu terlaksana dan semua warga sekolah yang muslin mengikutinya. Adapun warga sekolah yang mengikuti kegiatan meliputi pendidik dan tenaga kependidikan, baik laki-laki maupun yang perempuan. kegiatan berlangsung di mushala SMPN 3 lingsar dan dipandu oleh pembina imtaq bapak Lalu Sultanudin, S.Ag.
Adapun susunan acara yang biasa kami lalui yaitu pembukaan, sambutan kepala sekolah, pembacaan surat yaasin, dan pengajian umum. Penyampaian pengajian umum biasanya disampaikan oleh bapak Ust. H. Abidin, SS. Materi yang menjadi bahan diskusi beragam, mulai dari bersuci, shalat, tajwuid dan lain sebagainya. Sedangkan pada edisi jum'at kali ini mengangkat tema menyongsong bulan suci Ramadhan.
Jum'at berkah, edisi 6 Sya'ban 1442 H yang dipandu oleh pembinan Imtaq, mulai dari pembukan dan pembacaan surah yaasin. Bapak Kepala sekolah dalam sambutannya, mengajak untuk selalu meningkatkan iman dan taqwa, karena sebaik-baiknya bekal adalah taqwa. beliua juga memberikan pesan untuk menyambut bulan Ramadhan dengan suka cita. Selaia itu beliau menyampaikan untuk tetap semangat bekerja walaupun bulan Ramadhan dan sedang berpuasa. Hal lain yang beliau sampaikan kita harus melawan godaan iblis dan setan, baik yang tersebunyi maupun setan yang nyata.
Tiga tingkatan puasa
Dalam penyampaikan pengajian umum dengan tema menyongsong bulan suci Ramadhan. Bapak Ust. H. Abidin menyampaikan ada tiga tingatan orang berpuasa. Adapun tiga tingatan tersebut yaitu, pertama puasanya orang awam, puasa khusus dan puasa sangat khusus. Puasa orang awam yaitu puasa sebagaimana yang telah dilaksanakan oleh orang muslin pada umumnya. Pada puasa ini orang masih hanya sebatas pada hanya menahan lapar dan haus dari terbit fajar sampai terbenam matarahari. Dan menahan atau menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa secara syariat.
Tingkatan puasa yang kedua yaitu puasa khusus. Puasa Khusus maksdunya yaitu selain menahan lapar, haus dan hal-hal yang membatalkan puasa secara syariat, juga menahan anggota badannya. Menjaga anggota badan meliputi, menjaga pandangan, pendengaran, kaki, tangan dan seluruh anggota badan. Menahan mulut untuk berkata kota atau membicarakan orang lain. Menjaga mata dari pandangan yang dapat menimbulkan syahwat, serta memeliha telinga dari mendengarkan hal-hal yang haram. Puasa khusus ini merupakan puasanya orang-orang shaleh.
Dan tingkatan puasa yang ketiga yaitu puasa sangat atau super khusus. Puasa super khusus merupakan puasa yang paling tinggi tingkatnya, karena selaian menahan lapar, haus dan anggota tubuh dari perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Namun juga menjaga hati untuk selalu mengingat Allah SWT dan menahan diri untuk mengurangi atau tidak memikirkan hal duniawi. Standar batalnya puasa bagi mereka sangat tinggi, yaitu apabila terbersit di dalam hati dan pikirannya tentang selain Allah, seperti cenderung memikirkan harta dan kekayaan dunia.
Sambutlah Ramadhan
Dalam mengakhiri penyampaiannya, Ust H. Abidin mengajak untuk belajar, berusaha dan mencoba untuk mencapai tingkatan puasa kedua dan ketiga. Yaitu puasa khusus dengan menahan seluruh anggota tubuh dari segala perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa. Dan puasa super khusus yaitu menjaga hari untuk selalu beriman, mengingat Allah SWT serta menjaga hati untuk mengurangi memikirkan dunia. Semoga kita diberikan hidayah untuk itu amin.
Marilah kita menyongsong bulan penuh rahmat dan ampunan. Sambutlah bulan penuh rahmat dan ampunan dengan suka cita. Bulan yang selalu dinanti dan ditunggu, bulan yang lebih baik dari seribu bulan. semoga kita sampai pada bulan tersebut yang tinggal duapuluh tiga atau duapuluh empat hari lagi. amiiinn








